BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Disetiap
daerah memiliki iklim yang berbeda-beda, termasuk di Negara kita Indonesia.
Kita perlu mengetahui lebih banyak lagi dengan membaca ilmu yang
mempelajarinya. Ilmu yang mempelajari
tentang iklim disebut Klimatologi, Iklim di suatu tempat di bumi
dipengaruhi oleh letak geografis
dan topografi
tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari
terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim,
suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim
menghasilkan beberapa sistem klasifikasi
iklim.
Berdasarkan posisi relatif suatu
tempat di bumi terhadap garis
khatulistiwa
dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan
pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan
23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan
40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS).
2. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang di
maksud dengan Iklim ?
2.
Apa perbedaan
Iklim dengan Cuaca ?
3.
Sebutkan pembagian
Iklim ?
4.
Bagaimana peran
Iklim dalam kehidupan ?
3. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai bahan untuk pembelajaran dan menambah wawasan
pembaca atau mahasiswa serta untuk memenuhi tugas dari dosen pengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Iklim
Iklim
adalah kondisi rata-rata cuaca
berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut
Klimatologi, Iklim di suatu tempat di bumi
dipengaruhi oleh letak geografis
dan topografi
tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari
terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim,
suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim
menghasilkan beberapa sistem klasifikasi
iklim.
2. Perbedaan
Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah
keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur
cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.
Misalnya: pagi hari, siang hari atau
sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap
jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar
24 jam melalui perkiraan cuaca yang dikembangkan oleh Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara-negara yang sudah maju
perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat).
Iklim adalah
keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama (± minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Iklim dapat terbentuk karena adanya :
a.
Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran
semu harian matahari dan tahunan; dan
b.
Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis.
Perbedaan ini menyebabkan timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi
sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Di daerah iklim panas seperti di gurun hanya
dapat hidup jenis hewan yang tahan terhadap panas, misalnya unta. Begitu pula
di daerah beriklim dingin seperti di kutub hanya jenis hewan yang tahan dingin
saja yang dapat hidup, misalnya beruang kutub atau burung pinguin.
3. Unsur-Unsur Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu
atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan.
Untuk lebih jelasnya mari kita bahas unsur-unsur tersebut.
a. Suhu atau
Temperatur Udara
Suhu atau
temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer.
Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut
Thermometer. Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam
skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).
b. Tekanan Udara
Tekanan
udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara.
Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin
tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini
disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara
diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Tekanan udara dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1)
Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
2)
Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
3)
Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
c. Angin
Angin adalah
udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan
udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang angin,
yaitu meliputi:
1) Kecepatan
Angin, dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer.
2) Relief
Permukaan Bumi, Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak
ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan
rintangannya banyak, maka angin akan berkurang kecepatannya.
3) Ada Tidaknya
Tumbuh-tumbuhan: Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan
sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi hambatan
pada kecepatan angin.
4) Tinggi dari
Permukaan Tanah, Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan
mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang
bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.
5) Kekuatan
Angin, Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup
maka makin tinggi/besar kekuatannya.
6) Arah
angin : Menurut seorang ahli meteorologi
bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: “
Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi,
udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri
Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan
karena bumi bulat.
d. Kelembaban udara
Unsur
keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu tempat adalah
kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung
dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban
udara disebut psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan
menjadi:
1)
Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu
kelembaban yang menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam
satu meter kubik (1 m3) udara.
2) Kelembaban
nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen
perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap
air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
e. Curah hujan
Curah hujan
adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat
untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur
dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1)
Bentuk medan atau topografi;
2)
Arah lereng medan;
3)
Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
4)
Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
4. Pembagian Iklim
Iklim di
suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di
muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
a.
Iklim Matahari
Iklim
matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan
bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan pada gambar berikut.
|
1)
Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0°- 231/2°LU/LS dan
hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah
sebagai berikut:
·
Suhu udara rata-rata tinggi, karena
matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di
beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
·
Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di
kwatulistiwa antara 1 - 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
·
Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara
perlahan dan beraturan.
·
Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain
di dunia.
2)
Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2°- 40°LU/LS.
Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
·
Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan
daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
·
Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin,
gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin.
Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas. Suhu sepanjang tahun
menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
·
Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim
dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika
hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim
Tiongkok.
3)
Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2°LU/LS.
Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
·
Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal,
tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah
tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
·
Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu
harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
4)
Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu
iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua,
yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
·
Musim dingin berlangsung lama.
·
Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
·
Udaranya kering.
·
Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
·
Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
·
Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat
mencairnya es di permukaan tanah.
·
Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
·
Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di
utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan
ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
·
Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat
salju abadi.
·
Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland
(tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
Iklim fisis
adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang
terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief
muka bumi, angin, dan curah hujan.
Iklim fisis
dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan
dan iklim musim (muson).
1)
Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis;
dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai
garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
a) Suhu
rata-rata tahunan rendah;
b) Amplitudo
suhu harian rendah/kecil;
c) Banyak
awan, dan
d) Sering
hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri
iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplituda
suhu harian dan tahunan kecil;
b) Banyak
awan;
c) Banyak
hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d)
Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
2)
Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis,
dan di daerah sedang.
Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis
sampai lintang 40, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo
suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
b) Curah
hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim
darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo
suhu tahunan besar;
b) Suhu
rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; dan
c) Curah
hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
3)
Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri,
adalah sebagai berikut:
a) Amplitudo
suhu harian dan tahunan besar;
b) Udara
kering,
c) Lengas
(kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
d) Jarang
turun hujan.
4)
Iklim Gunung
Iklim gunung
terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai
berikut:
a) Amplitudo
suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
c) Amplitudo
suhu harian dan tahunan kecil;
d) Hujan
banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan;
e) Kadang
banyak turun salju.
5)
Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim
yang berganti setiap setengah tahun.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a) Setengah
tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;
b) Setengah
tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering.
Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan ketinggian
tempat, berikut ini akan diuraikan tentang pembagian iklim menurut beberapa
para ahli antara lain:
1.
Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim
dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan
kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap
permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen
membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi
simbol A, B, C, D, dan E.
1)
Iklim A atau iklim tropis.
Cirinya adalah sebagai berikut:
•
suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,
•
suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,
•
curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
•
tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.
2)
Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering,
dengan ciri sebagai berikut:
•
Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
•
Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar.
3)
Iklim C atau iklim sedang.
Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara
18° sampai -3°C.
4)
Iklim D atau iklim salju atau microthermal.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan
suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari - 3°C.
5)
Iklim E atau iklim kutub . Cirinya yaitu terdapat di
daerah Artik dan Antartika, suhu tidak pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu
rata-rata bulan terdinginkurang dari - 3°C.
Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya
diperinci lagi menjadi beberapa macam iklim, yaitu:
1)
Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim,
yaitu sebagai berikut:
(1)
Af = Iklim panas hujan tropis.
(2)
As = Iklim savana dengan musim panas kering.
(3)
Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.
2)
Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim,
yaitu:
(1)
Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim
gurun (BW) dan iklim lembab dari iklim A, C, dan D.
(2)
BW = Iklim gurun.
3)
Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim,
yaitu:
(1)
Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang
kering atau iklim lembab agak panas kering.
(2)
Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang
kering atau iklim lembab dan sejuk.
(3)
Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua
bulan.
4)
Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:
(1)
Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang
kering.
(2)
Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang
lembab.
5)
Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:
(1)
ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0(
sampai 10(C.
(2)
Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.
5.
Peranan
Iklim dalam Kehidupan
Perlu Anda ketahui bahwa iklim merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar
terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau
perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Untuk mengetahui peranan apa saja
yang diberikan terhadap kehidupan silakan Anda simak uraian berikut.
a.
Peranan Iklim
Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar
penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat
iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap
kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim
benar-benar dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah
hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan
tanaman pertanian.
Misalnya, padi sangat cocok
dibudidayakan di daerah yang bersuhu udara panas dengan curah hujan yang cukup
tinggi. Tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan cocok
dibudidayakan di daerah sedang sampai sejuk dengan intensitas curah hujan tidak
setinggi pada tanaman padi. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan,
faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap
para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap.
Pada umumnya para nelayan mengerti
benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin dan musim.
Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim barat
dan angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat
berhati-hati dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering
menimbulkan gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu
mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga
mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan.
b.
Peranan Iklim Di Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim
mempunyai peranan yang besar tehadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu,
arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur
penerbangan. Selain berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim
berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin,
tinggi gelombang, badai dan lain-lain.
c.
Peranan Iklim untuk Telekomunkasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh
pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus angin dapat dimanfaatkan
untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin. Tentu
bahwa iklim merupakan akibat dari
proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi
bumi terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer.
Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi sehingga bermuatan
listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka siaran radio dan televise dapat
di dengar dan dilihat dimana-mana.
d.
Peranan Iklim untuk Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh
pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari,
kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui
terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi
seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
1)
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu
tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (± minimal 30 tahun)
dan meliputi wilayah yang luas.
2) Berdasarkan
letak garis lintang dan ketinggiannya, iklim dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
3) Iklim
matahari didasarkan kepada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima
permukaan bumi. Iklim matahari terdiri atas iklim tropis, iklim sub tropis,
iklim sedang, dan iklim dingin (kutub).
4) Iklim fisis
didasarkan menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi
sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Iklim
fisis dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim
gunung/pegunungan, dan iklim musim.
2.
Saran
Dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mohon saran dan
kritikannya dari pembaca pada umumnya dan kepada dosen pengajar khususnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar